Sabtu, 17 November 2012

Fakta Musik Death Metal

Kali ini kita akan membahas mengenai Fakta Musik Metal, banyak yang mengira bahwa musik metal itu suram, ga kreatif, membuat lirik dan instrumen yang asal.... Eits!!! Tp kita liat dulu faktanya...

Death metal adalah sebuah sub-
genre dari musik heavy metal
yang berkembang dari thrash
metal pada awal 1980-an.
Beberapa ciri khasnya adalah lirik
lagu yang bertemakan kekerasan
atau kematian, ritme gitar rendah
(downtuned rhythm guitars),
perkusi yang cepat, dan intensitas
dinamis. Vokal biasanya
dinyanyikan dengan gerutuan
(death grunt dipopuler kan pada
akhir 80an ) atau geraman maut
(death growl dipopuler kan pada
akhir 80an )dengan suara
tenggorokkan (guttural/gurgle)".
Berikut ini adalah beberapa fakta
unik mengenai Death Metal :

1. Kekomplektisitasan Musik
Meskipun suara - suara parau dan
gitar yang kasar kadang - kadang
menganggu pendengaran kita
(terutama bagi mereka yg hanya
terbiasa dengan musik lembut),
suara - suara tadi lebih dari
sekedar kebisingan idiot. Ada
melodi, pola, dan komplektisitas
untuk disadari dan dihargai jika
kita punya cukup banyak waktu.
Mungkin hal ini akan sedikit
menyentil para pecinta fanatik
musik melayu tanah air.

2. Kesulitan Untuk Mempelajari
Ketika seseorang dengan
background musik dasar dapat
secara instan belajar main musik
pop, untuk mempelajari musik
Death Metal dibutuhkan waktu yg
lebih lama. Sebagai
bandingannya, mungkin
membutuhkan watu yang sama
untuk belajar main Death Metal
dengan belajar musik klasik atau
Jazz. Bandingannya, lihatlah solo
dari Siksa Kubur dan Kangen
Band. Bandingkan, maka akan
sangat terlihat perbedaanya.
Untuk instrumen perkusif,
permainan drum pada Death
Metal adalah sangat teknikal dan
presisi. Dibutuhkan waktu
bertahun2 bagi seorang drummer
Death Metal untuk mencapai skill
yang memadai untuk memainkan
pola rhythm yg sedemikian
kompleks pada tempo yang
kedengaran mustahil. Sebagian
besar elemen perkusi pada musik
yang populer (dengan
perkecualian musik Jazz) sangat
simpel dan kadang - kadang
hanya merupakan musik
elektronik yg bukan dimainkan
oleh musisi "betulan". Inilah yang
dijual ke publik. Untuk mereka yg
lebih tertarik dengan skill, Jazz
dan Death Metal menawarkan
suguhan yang lebih menarik
untuk menikmati bakat gitar dan
drum.

3. Aksi Panggung Yang Eksploratif
Lihatlah bagaimana para musisi
Death Metal yg memainkan
instrumen secara eksploratif. Jika
anda mencoba memainkannya
sendiri, anda akan menyadari
bahwa musisi Death Metal adalah
musisi - musisi yang sangat
berbakat. Mempelajarinya
membutuhkan latihan dan
dedikasi, yang menghapus
stereotipe bahwa para MetalHead
adalah orang - orang yang malas.
Anda mungkin juga akan terkesan
betapa energiknya para anak -
anak Death Metal. Jangan harap
ada Death Metal di acara - acara
seperti Dahsy*t, HipHipHu*a,
Derin*s, dan sebagainya.

4. Jarangnya Terjadi Plagiarisme
Di Death Metal, hampir setiap
musisi selalu menulis musik
mereka sendiri. Termasuk riff,
drum, solo, dan liriknya. Menulis
musik anda sendiri membuktikan
dimensi lain dari kepiawaian
instrumental seorang musisi,
menjadikan musik lebih personal
dan tidak ‘pasaran’. Jarang
Ditemui kasus Plagiatisme atau
saling mengklaim lagu Death
Metal.

5. Mempunyai Lirik Yang Fiksional
Jangan lihat musiknya dari
konteks atau subyek pribadi.
Kebanyakan lirik di Death Metal
adalah fiksi dan tidak untuk
diikuti. Jadi jangan menganggap
apa yang anda dengar di musik
Death Metal adalah serius. Lirik -
lirik itu hanyalah penumpahan
emosi seorang musisi pada
lagunya. Mungkin liriknya
terdengar tidak sopan dan sadis,
tentang zombie, pembunuh
berantai, atau bunuh diri. Tapi hal
- hal tersebut adalah kenyataan
yangg tak terpisahkan dari
kehidupan umat manusia. Jadi
apakah salah bagi seorang musisi
death metal untuk merekam
kejadian - kejadian tersebut
secara fiksional menjadi sebuah
lagu? Sebenarnya banyak juga
musisi Death Metal yang
mengambil tema dari cerita
rakyat, sosial atau masalah
agama dan sejarah.

6. Mempunyai Banyak Sub-Genre
Tidak semua death metal sama.
Genre ini mencangkup banyak
sub-genre yang kadang - kadang
bercampur satu sama lain.
Hasilnya, sulit untuk
mendeskripsikan satu band
dengan satu sub-genre saja.
Berikut daftar umum untuk sub-
genre death metal :

Blackened – Mengadopsi tema
dan elemen musik black metal.
Contoh : Behemoth

Brutal – Contoh : Spawn of
Possesion, Suffocation, Deicide,
Dying Fetus, Obituary, Cannibal
Corpse

Doom – Tempo yg lebih pelan,
atmosfer melankolis, growl yg
lebih dalam, dan drum dobel
pedal. Contoh : Autopsy,
Sepultura

Deathcore – Drum cepat, gitar
down tune, tremolo picking,
scream, growl, riff melodik dan
breakdown. Contoh All Shall
Perish, Job for A Cowboy, God
Forbid

Grind – Intense, musik singkat,
vokal menjerit lebih menonjol.
Contoh : Carcass

Jazz fusion – Contoh : Atheist,
Cynic

Melodic – Harmoni gitar dan
melodi dengan vokal tingi.
Contoh : Arch Enemy, At The
Gates, Soilwork, In Flames, Amon Amarth, Children of Bodom

Symphonic – Contoh : Nightfall,
Eternal Tears of Sorrow

Technical/Progressive – Struktur
lagu dinamis, time signature,
harmoni, dan melodinya tidak
umum. Contoh : Nile,
Necrophagist, Death

7. Cara Pandang dan Pola Pikir
Musisi Death Metal
Walau memiliki lirik dan irama
musik yang terbilang "aneh", ini
adalah sebuah bentuk para musisi
tersebut menggambarkan apa
yang ingin disampaikan dalam
musik tersebut. rata-rata musisi
Death Metal adalah orang yang
memiliki pola pikir, cara pandang,
dan wawasan yang luas, ini
adalah satu faktor yang membuat
lirik-lirik dan irama lagu Death
Metal sangat sulit untuk dipahami
karena banyak menggunakan
bahasa yang "berat". Jika anda
adalah orang yang terbiasa
dengan hal hal melow, dan
berada pada situasi yang sama
setiap hari jangan harap bisa
memahami ataupun menikmati
musik Death Metal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar