Jokowi memang pribadi yang
menarik. ”Saya suka yang cadas.
Rock. Metal! Membuat tergugah
dan sangat bersemangat untuk
berkarya,” serunya.
Sejak masih duduk di bangku
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Jokowi remaja sudah mulai mendengarkan lagu-lagu Led Zeppelin, Metalicca, Napalm
Death, Fear Factory, dan Lamb of
God. Dia bukan penikmat The
Police atau The Beatles. Meski
mengaku hanya penikmat musik,
dan bukan pemain, Jokowi merasa jiwa rocker hidup di hatinya. ”Dan kita tentu sepakat, tidak ada rocker yang tidak gondrong.
Sejak SMA (Sekolah Menengah Atas), rambut saya gondrong sebahu sampai-sampai guru dan kepala sekolah bingung untuk menegur. Mereka gemas tapi khawatir menyinggung perasaan saya karena saya selalu juara umum,” kenang lulusan SMA Negeri 6 Solo ini.
Sewaktu kuliah, Jokowi
meneruskan hobi merawat rambut panjang. Bahkan, ia menyebutnya
sebagai ”gondrong berat”. ”Spirit rock dan metal adalah kebebasan. Saya merasa mendapatkan energi
itu dari mendengar musiknya dan
membiarkan rambut tumbuh
panjang. Saat ini pun, saya
membebaskan rambut anak-anak
kami untuk gondrong, meski
mereka harus merapikannya. Apa
kata orang kalau anak-anak
walikota berambut acak-acakan?
Ha-ha-ha,” ujarnya.
Jokowi memangkas rambut dan
menatanya dengan rapi sejak
menikah dan menjalankan bisnis.
Ia semakin rapi-jali sejak
menjabat walikota. Namun Jokowi
tidak menghentikan
kegemarannnya mendengarkan
musik keras di mobil, ruang kerja,
atau ruang istirahat. ”Saya
seorang forester yang suka musik
cadas. Karakter itu tidak akan
pernah terhapuskan oleh apa
pun,” kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Surakartra Jokowi sudah tak sabar menanti kedatangan grup band metal legendaris asal Brasil, Sepultura, ke Indonesia. Ia sudah pegang tiket dan siap melihat aksi panggung grup band
yang lahir tahun 1980-an itu di
Senayan, Jakarta, 9 Februari nanti.
“Saya akan nonton di Jakarta,”
kata pemilik nama lengkap Joko
Widodo ini saat berbincang di
kantor Tempo, Kamis, 12 Januari
2012.
Jokowi, 50 tahun, menggemari
musik cadas sejak masih muda.
Padahal ketika itu teman-
temannya sedang menggandrungi
musik The Beatles. Baginya,
musik rock dan metal simbol
pendobrak. Ia mengaku berulang
kali menyaksikan konser band
rock di Jakarta, salah satunya
adalah konser Deep Purple di
Senayan, Jakarta, tahun 1975.
“Biasanya kalau nonton saya ada
di tengah-tengah,” kata
penggemar band Lamb of God,
Metallica, Led Zeppelin, Napalm
Death, dan Fear Factory. Kaset CD grup band kesukaannya itu
biasanya ada di dalam mobilnya.
Jakarta merupakan kota kedua di
Indonesia yang menjadi tujuan
Sepultura. Sebelumnya, kota yang akan didatangi oleh Derrick Green cs adalah Makassar, 4 Februari. Di sana mereka akan manggung di Lapangan Basket Karebosi, Makassar.
Setelah dari Jakarta, band yang
digawangi oleh Andreas Kisser
(gitar), Paulo Jr. (bas), dan Eloy
Casagrande (drum) ini akan
manggung di Jatim Expo
International, 11 Februari, dan di
Gelanggang Olahraga Ngurah Rai, 12 Februari.
Sepultura sebelumnya pernah
sukses menggelar konser di
Jakarta dan Surabaya, 1992 lalu.
Konser di Tanah Air ini merupakan bagian dari tur keliling “Asia Relentless Tour 2012”. Setelah Indonesia, mereka akan menggelar konser di Malaysia. Mantan Walikota Solo yang terkenal nyentrik ini kembali menuai simpati atas apa yang dilakukan maupun atas apa yang dibicarakan. Dengan segudang prestasi tersendiri, Jokowi tak lupa menunjukkan kecintaannya terhadap musik cadas.
Pada Sabtu kemarin (17/9) Jokowi menghadiri dan bergabung dengan para
pecinta rock & metal di acara
“Rock in Solo” yang digelar di
Alun-Alun Utara Kota Solo. Lalu
kemarin malam (21/9) Jokowi
juga turut menyaksikan konser
akbar band nu-metal & rock
alternative asal California yang
booming sejak album pertamanya
bertitel “Hybrid Theory”, siapa
lagi kalau bukan supergroup
Linkin Park. Bertempat di Stadion
Utama Gelora Bung Karno, Jokowi
yang ditemani ajudan ini ikut
bergabung dengan puluhan ribu
massa yang juga ingin
menyaksikan ‘hentakan’ lagu
yang dibawakan oleh Linkin Park.
Band yang digawangi oleh Chester
Bennington (vocal), Rob Bourdon
(drum), Brad Delson (guitar),
Dave “phoenix” Farrell (bass),
Joseph Hahn (turntable), dan
musisi serba bisa Mike Shinoda
(vocal), dengan penuh antusias
‘menghantam’ Senayan dengan
konser yang bertajuk “A
Thousand Suns World Tour”.
Lagu “Papercut” yang merupakan lagu yang diambil dari album pertama
(Hybrid Theory) menjadi lagu
pembuka menghentak diiringi
para penonton yang banyak
terlihat histeris. Dilanjutkan
dengan “Numb” dari album kedua (Meteora) yang makin menambah antusias audiens. Tak ketinggalan pula lagu “Iridescent” yang merupakan soundtrack film “Transformers: Dark of The Moon”
digeber di panggung. Aura
kedahsyatan konser ini pun juga
dilengkapi dengan penampilan
serba bisa dari Mike Shinoda,
selain melengkapi sektor vokal
dengan ciri khasnya yang nge-
rap, Mike pun sering beberapa
kali turut memperkuat sektor
musik, baik dengan gitar maupun
keyboard. Lagu-lagu seperti
“Crawling”, “Shadow of The Day”
pun juga tak kalah menambah
atraktifnya penampilan Linkin
Park, dan penonton pun semakin
dibuat lebih semangat
berjingkrak-jingkrak.
Bagi Linkin Park, konser ini adalah penampilan kedua kalinya di Indonesia, setelah sebelumnya pertama kali tampil di Pantai Carnaval, Taman Impian Jaya Ancol pada 13 Juni 2004 lalu. Jokowi sendiri juga mengaku tak mempersiapkan secara berlebihan
untuk menonton konser Linkin
Park kali ini. David, ajudan Jokowi
pun mengatakan “Iya, tadi bapak
menyempatkan nonton Linkin
Park. Kebetulan paginya memang
ada acara di Balai Kartini dan
malamnya nonton
konser” David sendiri mengaku baru membeli
tiket pada siang harinya seharja
2,5jt rupiah, karena hanya tiket
dengan harga itulah yang tersedia
pada siang hari tersebut.
Ketika ditanya perihal dirinya
menonton konser Linkin Park,
Jokowi pun menjawab dengan
santai, “Apa yang salah dengan
wali kota nonton musik rock?
Saya ingin, ya, saya lakukan.
Senang musik rock bukan berarti
tidak cinta keroncong atau
gamelan,” tutur Jokowi
Pria kelahiran Surakarta, 21 Juni
1961 ini saat ikut bergoyang di
perhelatan “Rock in Solo” pun
menyampaikan keinginannya
untuk bisa mendatangkan
‘dedengkot’ musik metal yang
melegenda seperti Metallica dan
Megadeth ke perhelatan tahunan
“Rock in Solo”. Para penggemar
metal saat ini pun bisa bersenang
hati karena Jokowi
mengungkapkan bahwa “Rock in
Solo” tahun depan kemungkinan
besar akan mendatangkan
bintang tamu sekelas group Lambof God.
Apapun yang dilakukan oleh pak
Walikota ini, pantaslah kita ambil
sisi positifnya. Merangkul semua
elemen masyarakat tanpa
mengerdilkan kelompok lain,
patut ditiru oleh para pemimpin di negeri ini. Mungkin belajar ada yang menyamai keberaniannya yang menonton konser, pergi mengunjungi pasar, survey pedagang kaki lima, dan beberapa aksi lainnya hanya ditemani satu atau dua orang ajudan saja. Jokowi juga
dijadwalkan akan membuka
“Festival Keroncong Solo” pada
29 September nanti, inilah wujud
kecintaannya pada seni dengan
tidak memandang apapun itu
perbedaan gender musik.
Perhelatan Rock In Solo, Sabtu
(17/9) malam, memang menyita
perhatian publik. Penggila rock
dan metal dari segala penjuru
kota di Indonesia hadir memenuhi
Alun-alun Lor Kraton Solo. Siapa
sangka, Walikota Solo Joko
Widodo (Jokowi), juga termasuk
dalam 8.000 penonton yang hadir.
Dengan berada di area panggung
tanpa pengawalan ketat, orang
nomer satu di Kota Solo ini
tampak asyik menikmati alunan
keras dari band-band rock metal
yang tampil. Sejak muda, Jokowi
memang penyuka music rock.
Bahkan dalam beberapa tahun ia
sempat memiliki rambut gondrong
sebahu sebagai identitas pecinta
rock.
Jokowi yang pada malam itu
menggunakan kaos bergambar
band rock Lamb Of God menonton
pertunjukkan ini hingga selesai.
“Keren banget…,” ucapnya ketika
ditanya oleh MC tentang
pendapatnya terhadap pesta
musik rock tersebut. Seperti
penonton lainnya, Jokowi yang
kala itu merangkapi kaosnya
dengan jaket merah juga ikut
mengacungkan dua jari sebagai
kebersatuan dalam musik rock.
Sebagai salah satu fans Metalicca,
pada Rock In Solo 2012
mendatang, ia menginginkan
band tersebut hadir juga untuk
kembali menghibur masyarakat.
Seketika penonton bersorak keras ketika Jokowi menyebutkan nama band tersebut yang diharapkan
tampil di tahun depan. “Dulu saya juga suka Lamb of God, Led
Zepelin, dan Iron Maiden,”
lanjutnya.
Jokowi mengakui, rock metal
memang jenis musik kebebesan
dan pemberontakan. Namun
dirinya tidak ingin para generasi
muda yang sedang cinta-cintanya
dengan music rock mengambil
sisi negatif dari dua karakter
musik rock tersebut. “Kebebasan
dan pemberontakan bisa saja
tidak selalu berujung negatif.
Ambillah filosofinya dan ambil sisi positifnya. Seperti kebebasan yang tetap memiliki tanggung jawab dan pemberontakan yang
terarah dan bertujuan. Jika sisi ini
diambil, pasti yang ditemukan
kebaikan,” pesannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar